Selasa, 01 Februari 2011

Perubahan Kebudayaan dan Penyesuaian Diri Antar Budaya

Perubahan Kebudayaan dan Penyesuaian Diri Antar Budaya - Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi jauh dari berbagai perhubungan dengan masyarakat yang lainnya. Terjadinya perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
  1. sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
  2. sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain sistem status, hubungan-hubungan di dalam keluarga, sistem politik dan kekuasaan, serta persebaran penduduk. Sedangkan yang di maksud dengan perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang di gunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa. Walaupun perubahan sosial dan perubahan kebudayaan itu berbeda, pembahasan kedua perubahan itu tak akan mencapai suatu pengertian yang benar tanpa mengaitkan keduanya.

Salah satu bentuk proses perubahan sosial yang terwujud di dalam masyarakat dengan kebudayaan primitif maupun dengan kebudayaan yang kompleks (maju) adalah proses imitasi, yang dilakukan oleh generasi muda terhadap generasi yang lebih tua. Proses ini di lakukan dengan belajar meniru yang belum tentu sempurna, bahkan tak sempurna, dari berbagai pola tindakan generasi orang tua sehingga hasilnya berjalan lambat dan perubahannya baru terasa apabila sudah mencapai jangka waktu yang panjang.

Sedangkan perubahan di dalam masyarakat yang maju (kompleks) biasanya terwujud melalui proses penemuan (discovery) dalam bentuk penciptaan baru (invention) dan melalui proses difusi.

Jadi, discovery ini merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih. Invention adalah suatu pembuatan bentuk baru yang berupa benda (pengetahuan) yang di lakukan melalui proses penciptaan dan didasarkan atas pengombinasikan pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan gejala.

Proses penerimaan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhi di terima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru di antaranya:
  1. terbiasanya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
  2. jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami kelambatan dan harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
  3. corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
  4. suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
  5. apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan


Sumber :
Ilmu Budaya Dasar
Dr. M. Munandar Soelaeman
Refika Aditama
Cetakan 10
2007